Per 25 Juni, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 40,25 Persen
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal. Per 25 Juni 2022, perkembangan pembangunan telah mencapai 40,25 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran base slab (2 blok dari total 13 blok), penggalian platform level stasiun, pekerjaan pengecoran kolom dari base slab 1 ke roof slab di gardu induk (RSS), pekerjaan penggalian dan pemasangan segment tunnel ring TBM-2 di shaft selatan, dan pekerjaan penggalian terowongan dari Stasiun Monas menuju Stasiun Thamrin. Pada 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyesaian penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun, serta memulai pengeboran koridor Monas—Thamrin. TBM-2 yang telah selesai dirakit dan memulai pengeboran pun telah berhasil membangun sekitar 177 meter (118 ring) terowongan menuju Stasiun Thamrin.
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan pengecoran base level di north shaft, pekerjaan persiapan arrival TBM 1 di south shaft Thamrin, pekerjaan jet grout di area south dan north Thamrin, pemasangan traffic deck di area south Thamrin, dan penggalian/pembangunan terowongan oleh TBM-1. Sejak diluncurkan pada 24 Februari lalu oleh Presiden RI, TBM-1 telah berhasil membangun terowongan sepanjang 270 meter (180 ring). Pada 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian pekerjaan D-Wall dan kingpost station box, penggalian station box, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI—Thamrin.
Pascapenandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April tahun lalu, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal. Per 25 Juni 2022, perkembangannya sudah mencapai 13,7 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi pekerjaan pembuatan washing bay dan persiapan D-Wall. Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan penanganan rel trem dan pekerjaan soil investigation.
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Mangga Besar—Sawah Besar) dan CP 205, akan dilakukan re-bidding dan penyusunan request for proposal serta penyesuaian estimasi harga konstruksinya. Pengadaan CP 206 rolling stock (ratangga), CP 207 automatic face collection (sistem pembayaran), dan CP 208 sistem perkeretaapian masih berjalan sesuai jadwal.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.