MRT Jakarta Sebagai Pionir Regenerasi Jakarta
Dalam sesi webinar internasional bertajuk “Rebuilding Cities Post COVID-19” lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menyampaikan bahwa kehadiran MRT Jakarta merupakan pionir regenerasi Jakarta melalui pengembangan kawasan berorientasi transit. Badai pandemi COVID-19 telah mengubah pola mobilitas, interaksi, dan aktivitas masyarakat perkotaan. Ada perubahan paradigma kota (Jakarta) dari berorientasi mobil menjadi berorientasi transit dan digital, dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dan dari fleksibilitas zona dan perubahan peranan suatu area atau kawasan.
“Pandemi COVID-19 telah mengubah cara MRT Jakarta beroperasi. Misalnya kita yang biasanya bisa menampung sampai 300 orang penumpang per kereta, saat ini dengan penerapan jaga jarak, kondisi tersebut sudah tidak bisa lagi. Maksimal 62—67 orang per kereta,” ujar ia. “Perubahan mobilitas masyarakat akibat pandemi ini menyebabkan MRT Jakarta tidak bisa mengandalkan pendapatan dari ridership. Pengembangan transportasi publik dapat menjadi regenerasi perkotaan, gaya hidup, dan pertumbuhan ekonomi perkotaan,” jelas ia. Yang sedang kita lakukan saat ini, lanjut William, ialah mengembangan kawasan kota yang didesain untuk mengintegrasikan transit atau transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan ruang publik.
“Saat ini ada lima kawasan berorientasi transit (TOD) yang menjadi bagian dari rencana tata ruang wilayah, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M—ASEAN, Senayan—Istora, dan Dukuh Atas,” jelas William. “TOD tersebut dibangun dengan delapan prinsip, yaitu fungsi campuran, kepadatan tinggi, keadilan sosial, perbaikan konektivitas, kualitas hidup, kelestarian lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan ketangguhan infrastruktur,” pungkas ia. William juga menyinggung tentang pentingnya bekerja sama dengan berbagai perusahaan rintisan untuk mewujudkan pengembangan area MRT Jakarta sebagai pusat bisnis digital.
Sebelum menyampaikan paparannya, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi terlebih dahulu memberikan arahan dan pandangan terkait pentingnya setiap operasi layanan transportasi publik berinovasi pada masa pandemi ini. “Saat bisni transportasi berkembang di tengah pandemi, operasi didorong untuk berinovasi dan menciptakan pasar baru. Dunia transportasi kita arahkan sebagai transportasi berkelanjutan yang selaras dengan pemenuhan kebutuhan fasilitas publik yang mudah, aman, dan nyaman,” ungkap Budi Karya. “Berkelanjutan bukan hanya tentang transportasi fisik, namun termasuk pengoptimalan infomasi, komunikasi, dan teknologi pada sistem transportasi. Pandemi ini membuat kita juga harus beradaptasi dalam penggunaan transportasi publik,” tutur ia.
Dalam webinar internasional sesi kedua ini, hadir pula pembicara lain, yaitu Direktur Asia Tenggara Institute of Transportation and Development Policy (ITDP) Faela Sufa, Wakil Presiden Senior Gojek Raditya Wibowo, dan Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi.
Webinar internasional kali ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama menghadirkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Presiden ADB Bambang Susantono, Ketua TGUPP Provinsi DKI Jakarta Amin Subekti, Direktur ADB Thailand Hideaki Iwasaki, Direktur ADB for Filipina Kelly Bird, dan Monash Art Design Architecture Australia Dasha Spasojevic yang membahas tentang regenerasi perkotaan (urban regeneration) dengan berbagi pengalaman dari masing-masing negara. Kegiatan daring diikuti oleh tidak kurang dari 2.200 peserta dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Kompas TV dan MRTV. PT MRT Jakarta (Perseroda) juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Gojek atas dukungan penuhnya sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik.
Penulis: Nasrullah