PT MRT Jakarta Bagikan 2.403 Masker dan Penyanitasi Tangan
Sebagai salah satu upaya menekan laju penyebaran virus korona, pada Senin (30-3-2020) lalu, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan Bank DKI dan Yayasan Wings Peduli Kasih membagikan 2.403 paket berisi masker dan penyanitasi tangan (hand sanitizer). Lokasi pembagian bertempat di sekitar Terowongan Kendal, Taman Dukuh Atas, dan pintu masuk (entrance) Stasiun Dukuh Atas BNI. Pemberian paket cuma-cuma ini ditujukan kepada masyarakat yang masih beraktivitas atau bekerja di luar rumah dan bepergian menggunakan transportasi publik. Meskipun kawasan Dukuh Atas terlihat lengang tidak seperti biasanya, namun masih terlihat orang yang lalu lalang transit setelah menggunakan kereta commuterline atau ratangga. Kegiatan pembagian paket masker dan penyanitasi tangan ini direncanakan akan berlangsung hingga Rabu, 1 April 2020 mendatang di lokasi yang sama.
PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menerapkan sejumlah aturan terkait menekan laju penyebaran virus korona baik di stasiun maupun kereta, seperti membersihkan secara rutin area stasiun dan kereta dengan disinfektan, bekerja sama dengan sejumlah institusi menyediakan bilik disinfeksi dan tempat cuci tangan di stasiun dan area sekitarya, menyediakan penyanitasi tangan di setiap stasiun, serta dengan gencar melakukan sosialisasi pencegahan melalui kanal media sosial dan ruang media elektronik dan cetak di stasiun dan kereta. Masyarakat juga dapat melihat informasi terkait upaya mandiri meredam laju penyebaran virus korona ini melalui laman jakartamrt.co.id/jakartapastibisa. #JakartaPastiBisa merupakan gerakan bersama menekan laju penyebaran virus korona di wilayah DKI Jakarta. Gerakan ini menitik beratkan menjaga kebersihan diri secara mandiri, seperti sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter.
Salah satu calon penumpang menerima paket masker dan penyanitasi tangan. Foto oleh MRT Jakarta/Irwan Citrajaya
Penyebaran virus korona secara cepat mendorong pemerintah mengeluarkan imbauan bekerja dari rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini berimbas terhadap berkurangnya jumlah penumpang harian di transportasi publik termasuk pola operasinya. Di MRT Jakarta, jumlah penumpang harian turun hingga 90 persen dari biasanya 90 ribu orang per hari, kini dalam sehari sekitar 8-9 ribu orang. Selang waktu keberangkatan kereta pun berubah dari lima menit pada waktu sibuk dan 10 menit di luar waktu sibuk menjadi 20 menit. Jam operasi pun berubah dari biasanya di mana kereta pertama berangkat pukul lima pagi, sekarang menjadi pukul enam pagi. Waktu operasi yang biasanya berakhir pada pukul 24.00 WIB, sekarang berakhir pada pukul 20.00 WIB. Hal ini dalam rangka mendukung upaya pemerintah mendorong masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah selama pandemik virus korona. [NAS]