PT MRT Jakarta (Perseroda) Dukung Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020
Ada yang baru di Terowongan Kendal. Sebuah monumen setinggi + 2 meter berdiri tegak di depan terowongan arah Stasiun BNI City. Di bagian atas monumen yang terlihat cerah dengan berbagai macam warna tersebut, tertulis “Konsensus Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas”. Di keempat sisinya tertuang 10 butir kesepakatan terkait upaya menjadikan sektor transportasi Jakarta menjadi ramah disabilitas. Monumen tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Gerakan Aksesibilitas untuk Nasional (GAUN), Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), dan PT MRT Jakarta (Perseroda). Butir-butir tersebut juga tersedia dalam huruf braile.
Pada pagi Jumat (4-11-2020) lalu, peresmian monumen tersebut dilakukan sebagai bagian dari puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Haris Muhammadun, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar, Direktur Asia Tenggara ITDP Faela Sufa, Ketua Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional Ariani Soekanwo, dan sejumlah tamu undangan dari komunitas Bike to Work.
Baca juga: MRT Jakarta, Transportasi Publik yang Inklusif
Dalam sambutannya, William Sabandar menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara ini dan berharap agar menjadi komitmen bersama mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah disabilitas. “Kami mengucapkan selamat hari disabilitas internasional. Mudah-mudahan ini bukan sekadar merayakan harinya, namun menjadi komitmen kita bersama untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah disabilitas,” ujar ia pagi itu. “PT MRT Jakarta (Perseroda) dan juga harapan kita bahwa dengan kepemimpinan gubernur dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kita berkomitmen untuk menjadikan transportasi publik, termasuk yang sedang dikerjakan untuk menjadi fasilitas ramah disabilitas,” tutur ia.
10 butir yang tertuang di monument tersebut merupakan hasil diskusi kelompok terarah yang dilaksanakan pada Rabu, 18 November 2020 lalu. Selain monumen yang rencananya akan dipasang secara permanen di lokasi tersebut, masyarakat juga dapat melihat pameran “Jejak Mobilitas Disabiitas di Kota” tentang perjuangan, tantangan, dan harapan penyandang disabilitas saat menggunakan transportasi publik selama ini. Pameran berlangsung pada 3—16 Desember 2020. Materi pameran juga tersedia dalam huruf braile.
Kota yang ramah atau inklusif untuk siapa saja, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga penyandang disabiltias merupakan kota yang nyaman untuk semua anggota masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 yang menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan pelayanan publik-termasuk jasa transportasi publik-yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas. PT MRT Jakarta (Perseroda) terus berkomitmen untuk menyediakan layanan yang ramah dengan semua orang, termasuk penyandang disabilitas.
Penulis: Nasrullah.