PT MRT Jakarta (Perseroda) Umumkan Pemenang Sayembara Konsep dan Skematik Desain Stasiun Kota MRT Jakarta
Sejak dibuka untuk publik pada Februari 2022, Sayembara Konsep dan Skematik Desain Stasiun Kota MRT Jakarta akhirnya selesai dan PT MRT Jakarta (Perseroda) mengumumkan pemenang sayembara tersebut pada Kamis (14-4-2022) di MULA Kota tua, Jakarta. Para pemenang tersebut yaitu:
- Juara pertama Dwara Batavia oleh Deddy Wahjudi, Nelly Lolita Daniel, Novie Ruraningsih, Taufiq Hermansyah, Hilma Lailatul Husna, dan Karol Bimoseno;
- Juara kedua Pancar, Pancur, Pencar oleh Anggi Oktovianto, Anindhita N. Sunartio, Alvin Akbar Aeronautika, Raditya Prabasworo, dan Rifa Kharisma Cendekia; dan
- Juara ketiga Kini Lalu oleh Lucky Fachrurrozi, Fauzan Meidireza, dan Ephraem Joseph.
Penghargaan pemenang diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Usaha Transportasi, Properti, dan Keuangan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Pujiono dan Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Renny Dwi Astuti. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim hadir memberikan apresiasi kepada Dewan Juri dan para pemenang.
Dalam sambutan videonya, Gubernur Anies Baswedan menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan publik dalam sayembara ini. “Saya ucapkan selamat untuk karya tim yang terpilih dan terima kasih telah berkontribusi untuk pengembangan kota. Selanjutnya, mari kita sama-sama kawal pembangunan MRT Jakarta Fase 2A sehingga MRT Jakarta dapat segera mengantarkan kita untuk bisa sampai dan menikmati Kota Tua,” ucapnya. Ia menambahkan bahwa sayembara ini dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat agar dapat berpartisipasi dan berkontribusi memberikan ide desain Stasiun Kota.
William Sabandar pun memberikan apresiasi atas partisipasi peserta dalam membentuk wajah kota masa depan. “Atas nama MRT Jakarta, saya memberikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta. Apa yang Anda lakukan saat ini memberikan dampak selamanya dengan memberikan warna bagi Jakarta dan Indonesia,” ungkapnya. “MRT Jakarta lekat dengan kendaraan modern, namun modernisasi tersebut tidak bisa melupakan aspek sejarah dan budaya yang hadir jauh sebelum MRT Jakarta dibentuk. Oleh karena itu, stasiun ini akan menjadi stasiun yang ikonik dengan satu area yang tertata dan terintegrasi,” pungkasnya. Meskipun terdapat tiga pemenang, nantinya konsep yang diajukan dari ketiga pemenang tersebut akan dikolaborasikan ke dalam rancangan besar stasiun Kota MRT Jakarta.
Deddy Wahjudi menyebutkan bahwa konsep desain stasiun ini akan menjadi gerbang pintu masuk pengunjung kota tua atau sebaliknya. “Kami sebenarnya meminjam kekhasan satu bangunan tua stasiun kereta BEOS, yaitu lengkungnya menjadi bagian kuat yang memandu orang selama berada di kawasan Kota Tua ini. Kami berharap agar ada penggal pengalaman yang dirasakan para pengunjung Kota Tua yang dipandu oleh unsur lungkung di stasiun Kota MRT Jakarta,” jelasnya.
Kehadiran MRT Jakarta bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan sebagai ruang ketiga yang memberikan pengalaman perjalanan bagi setiap penggunanya. Dengan begitu, jumlah pengguna transportasi publik diharapkan akan meningkat dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah pejalan kaki dan pengguna transportasi publik.