Weni Maulina: Semoga Lebih Banyak Lagi Perempuan di Bidang Rekayasa dan Konstruksi
Dunia konstruksi dan engineering lekat dengan dominasi laki-laki. Hal ini merupakan bagian dari sejarah panjang persepsi masyarakat tradisional tentang tugas dan tanggung jawab laki-laki di luar rumah dan perempuan di dalam rumah. Namun, seiring dengan perkembangan peradaban, terjadi pergeseran persepsi. Dominasi laki-laki di dunia seperti konstruksi dan engineering mulai berkurang selaras dengan meningkatkan kesempatan perempuan di dunia tersebut.
“Sejak awal bergabung di MRT Jakarta sekitar 2010, saya hanya ingin bekerja sungguh-sungguh, tekun, dan memberikan yang terbaik. Alhamdulillah, 13 tahun kemudian, ternyata bisa membawa saya ke posisi saat ini. Tidak ada yang tidak mungkin,” ungkap Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina. “Saya berharap agar semakin banyak perempuan di Indonesia yang berani masuk ke dunia engineering dan konstruksi, cukup percaya diri, tidak takut, dan pantang menyerah. Semoga bisa terus mengembangkan kemampuan dan ketekunan di dunia profesi yang masih didominasi oleh laki-laki ini,” tutur perempuan yang memulai kariernya di PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai underground structure engineer.
Sebagai salah satu perusahaan di industri jasa transportasi, 31 persen karyawan di PT MRT Jakarta (Perseroda) ialah perempuan yang mengisi posisi dari direksi hingga staf teknisi. Dua “direktur teknik”, yakni Direktur Konstruksi dan Direktur Operasi dan Pemeliharaan dipegang oleh perempuan. Dari 21 posisi Kepala Divisi, 17 divisi di antaranya dipimpin oleh perempuan. 66,2 persen (47) Kepala Departemen dari 71 posisi juga dinahkodai perempuan.
Kepala Departemen Railway Engineering PT MRT Jakarta (Perseroda) Novi Yohana salah satunya. “Tugas utama saya ialah memimpin perencanaan dan desain teknis sistem perkeretaapian, kereta, dan sistem pembayaran otomatis MRT Jakarta. harapan saya agar ada lebih banyak wanita terinspirasi dan semakin bersemangat untuk berkarier di bidang Science, Technology, Engineering, and Math (STEM),” ujar perempuan yang sudah bergabung di MRT Jakarta selama delapan tahun tersebut. Sejak 2019 silam, ia telah terlibat dalam perencanaan paket kontrak CP205 sistem perkeretaapian dan track work untuk pembangunan fase 2A MRT Jakarta.
Anggapan bahwa pekerjaan di dunia konstruksi merupakan hal yang maskulin juga diakui oleh salah satu Project Engineer PT MRT Jakarta (Perseroda) Dennise. “Setelah bergabung dengan MRT Jakarta dan terjun langsung ke lapangan, saya melihat bahwa di sini banyak perempuan hebat yang memegang peran penting di perusahaan,” cerita perempuan yang baru bergabung dengan MRT Jakarta pada Desember 2022. Ia dan rekannya sesama Project Engineer PT MRT Jakarta (Perseroda) Devita bertugas untuk memastikan pemenuhan target pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor telah sesuai, mulai dari perencanaan, pekerjaan, hingga serah terima.
Tidak membatasi diri dan menyerah kepada stereotype serta terus memaksimalkan potensi yang dimiliki merupakan salah satu kunci bagi perempuan, dan juga laki-laki, dalam dunia kerja. Bagi MRT Jakarta, menyediakan kesempatan kerja dan pengembangan diri yang setara berdasarkan kompetensi merupakan hal utama.