PT MRT Jakarta (Perseroda) Gelar Pelatihan Penyegaran Penanganan Penumpang Disabilitas
MRT Jakarta merupakan sistem perkeretaapian modern perkotaan yang universal dan inklusif. Seluruh infrastruktur sarana dan prasarana yang dihadirkan dapat digunakan oleh siapapun. Meski demikian, tidak hanya menyediakan infrastruktur yang inklusif, MRT Jakarta juga mutlak memiliki petugas yang sigap melayani penumpang, termasuk penumpang disabilitas. Oleh karena itu, secara rutin, PT MRT Jakarta (Perseroda) menggelar sesi berbagi dan praktik penyegaran penanganan penumpang disabilitas.
Pada Rabu (22-5-2024), sekitar 70-an peserta yang terdiri dari perwakilan karyawan MRT Jakarta, petugas keamanan stasiun dan kereta, petugas stasiun, dan pengelola fasilitas kebersihan dari 13 stasiun mengikuti sesi berbagi dan praktik langsung bersama Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN). Dalam sesi ini, mendapatkan pengetahuan dasar tentang berbagai jenis disabilitas, karakteristik, kebutuhan, serta praktik penanganan di stasiun dan ratangga, termasuk saat terjadi kondisi kedaruratan.
“Sebagai penyedia jasa layanan transportasi publik, berdasarkan Undang-Undang Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minumum Angkutan Orang dengan Kereta Api, kami berkewajiban memberikan layanan khusus kepada penumpang prioritas, salah satunya ialah penyandang disabilitas,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan. “Sejak MRT Jakarta beroperasi lima tahun lalu, kami menyediakan fasilitas yang memberi kemudahan bagi penumpang dengan disabilitas saat menggunakan layanan kami,” lannjutnya.
Selain itu, tambah Mega, secara berkala, MRT Jakarta mengundang teman-teman komunitas disabilitas seperti GAUN untuk memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan terkait bagaimana menangani penumpang disabilitas.
Advisor GAUN David Tjahjana menyebutkan bahwa MRT Jakarta ialah pelopor kerja sama peningkatan layanan disabilitas di transportasi publik. “Sejak awal, MRT Jakarta telah banyak bekerja bersama teman-teman disabilitas dalam hal memperbaiki atau improvement fasilitas di transportasi publik,” ujarnya. “Meskipun masih ada catatan, namun sudah sangat baik. Saya berharap dengan perluasan jaringan MRT Jakarta seperti fase 2A dan seterusnya, MRT Jakarta agar tetap memasukkan aspek-aspek inklusifitas disabilitas dalam perencanaan dan desain seluruh infrastruktur sarana dan prasana, serta memastikan perencanaan tersebut terlaksana dengan benar,” pungkasnya.
Sejauh ini, MRT Jakarta menyediakan sejumlah fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas seperti pintu penumpang (passenger gate) lebar sekitar 90 cm untuk pengguna kursi roda, elevator, blok taktil/ubin pemandu, toilet disabilitas, layar informasi (passenger information display system), huruf braille, area kursi roda di kereta nomor 3 dan 4 di setiap rangkaian, kursi prioritas di setiap kereta, dan digital intelligent assistant (DINA). MRT Jakarta terus mendorong peningkatan fitur dan fasilitas inklusif bagi setiap masyarakat. Dan, tidak terlewatkan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, mulai dari tingkat manajemen hingga petugas di stasiun dan kereta.