MRT Jakarta Targetkan Penyelesaian Terowongan Southbound Stasiun Kota dan Glodok Minggu Ketiga Oktober 2024
Konstruksi fase 2A terus berlanjut dan sesuai jadwal. Setelah terowongan northbound penghubung Stasiun Kota dan Glodok selesai dibangun pada Juli 2024 lalu, per 25 September 2024, pembangunan terowongan southbound dari Stasiun Kota telah hampir mencapai Stasiun Glodok. PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaikan terowongan yang terletak di kedalaman sekitar 23,75 meter tersebut pada minggu ketiga Oktober 2024. Selanjutnya, mesin bor terowongan akan melanjutkan pembangunan terowongan southbound yang menghubungkan Stasiun Glodok dan Mangga Besar.
Secara umum, paket pekerjaan CP203 telah mencapai 61,34 persen dengan sejumlah pekerjaan utama di Stasiun Kota seperti pemotongan tiang penyangga sementara stasiun (kingpost), lantai peron, dan OTE duct. Sedangkan di Stasiun Glodok sedang berlangsung pekerjaan pembangunan terowongan northbound menuju Stasiun Mangga Besar, persiapan kedatangan mesin bor terowongan dari Stasiun Kota, pekerjaan mock up material arsitektural stasiun, dan elektrikal serta mekanikal seperti pipa dan kabel.
Sedangkan di area CP 201, per 25 September lalu telah mencapai 81,73 persen dengan sejumlah pekerjaan utama di Stasiun Thamin meliputi pembangunan tangga, pengecoran entre 4, pemasangan angkur suar penyejuk dan ventilasi di Thamrin 10, test pit entre 7 dan 8, test pit dan relokasi utilitas entre 5, waterproofing area parkir kereta (stabling yard) dan ceiling stasiun. Pekerjaan instalasi dinding AAC dan plaster dinding beranda peron, pemasangan hanging beam pintu tepi peron serta instalasi sistem HVAC, drainase, serta pemadam kebakaran dan elektrikal masih terus berlangsung. Stasiun ini merupakan stasiun terpanjang di fase 2A.
Di Stasiun Monas, tim konstruksi terus melakukan percepatan penyelesaian pembangunan. Sejumlah pekerjaan seperti pembobokan struktur sementara di entre 1, pengurugan entre 2, instalasi metal ceiling, penyelesaian (finishing) lantai/ubin homogenous tile, pemasangan handrail dan granit di tangga, pemasangan Fire Shutter, dinding ACP, finishing lantai di level platform, persiapan waterproofing tangki suar penyejuk (cooling tower), instalasi dan pengujian sistem HVAC, suplai air dan drainase, pemadam kebakaran serta elektrikal di stasiun dan gardu induk. Pemasangan ceiling, railing, screeding, dan pekerjaan skim coat masih terus dilakukan.
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar) setelah resmi dimulai pada 25 Juni 2022, per 25 September 2024 telah mencapai 38,33 persen dari target 36,28 persen. Cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan D-Wall di Stasiun Mangga Besar, penambahan kekuatan tanah (soil improvement) di sekitar Sawah Besar dan Mangga Besar, pembangunan lantai kerja sementara selama pekerjaan struktur utama stasiun, dan ekskavasi di area launching shaft Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar.
Tim juga sedang melakukan pengecoran sisi atap launching shaft, pemasangan secant bored pile lorong bawah kanal penghubung area stasiun dan pintu masuk stasiun (canal underpass) dan pekerjaan ekskavasi station box Mangga Besar. Di luar stasiun, pekerjaan produksi segmen terowongan dan perakitan kompoten mesin bor terowongan masih terus dilakukan.
Sedangkan CP 205 telah dimulai dengan ditandatanganinya kontrak kerja antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Sojitz Corporation pada 17 April 2024 lalu dengan periode kontrak 75 bulan hingga akhir 2029. Per 25 September telah mencapai 8,33 persen dengan cakupan pekerjaan detailed schedule, inception design report, technical design, survey georadar serta persiapan rute saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) dan desain kapasitas daya stasiun.
CP 206 rolling stock (ratangga) sedang persiapan proses negosiasi terhadap harga penawaran bidder. Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang dalam proses mendapatkan JICA concurrence terhadap dokumen tender.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.