PT MRT Jakarta (Perseroda) Targetkan Tanda Tangan Paket Kontrak CP 202+205A pada Juli 2021
Pembangunan fase 2A MRT Jakarta terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Setelah mengalami kegagalan tender, kini paket kontrak CP 202-205A yang mengerjakan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar sekaligus sistem perkeretaapian (railways systems) dan rel (trackwork) dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Glodok menunjukkan titik terang dengan target penandatanganan paket kontrak pada Juli 2021. Saat ini, proses sudah berjalan dengan calon kontraktor terpilih dan sedang melakukan technical proposal includes terms and conditions negotiations. Kontraktor pelaksana paket ini merupakan kontraktor dengan penunjukan langsung berdasarkan hasil rekomendasi dan koordinasi tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dan Jepang.
“Proses tersebut berlangsung sampai dengan Mei 2021 yang dilanjutkan dengan negosiasi harga dan proposal hingga sampai Juni 2021. Ditargetkan penandatanganan paket kontraknya pada Juli 2021,” jelas Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim saat memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis dalam kegiatan bulanan Forum Jurnalis pada Selasa (27-4-2021) lalu. “Karena proses direct contracting ini perlu kehati-hatian, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan tata kelola pemerintah yang baik (good corporate governance), kita meminta pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI selama proses direct contracting,” lanjut ia. “PT MRT Jakarta (Perseroda) juga melibatkan konsultan independen untuk mendukung kita melihat dari sisi estimasi harga pembangunannya dan membantu review proposal kontraktor,” imbuh Silvia.
Dalam paparannya, Silvia juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait status paket kontrak CP 201 yang telah menyelesaikan 15,36 persen pekerjaannya serta CP 203 yang telah ditandatangani pada Selasa, 20 April lalu, dan sekarang sedang dalam proses soil investigation, performance security, dan advance payment kepada kontraktor agar dapat memobilisasi peralatan besar.
“Untuk CP 206, yaitu pengadaan kereta (rolling stock), saat ini sedang dilakukan finalisasi dokumen tendernya dan rencananya kita akan memulai pengadaannya pada Q2 2021 ini. Sedangkan CP 207, yaitu sistem tiket MRT Jakarta pada fase 2 juga sedang kita finalisasi cakupan kerja dan paket kontraknya karena kita sudah harus mempertimbangkan kegiatan yang dilkukan oleh PT Jaklingko Indonesia yang sedang mengerjakan integrasi dari seluruh transprotasi publik di Jakarta. Rencananya pengadaan akan dilakukan pada Q3 2021,” ujar ia.
Sedangkan CP 208 yaitu sistem perkeretaapian (railway systems) dan rel (trackwork) dari Stasiun Mangga Besar sampai Kota, imbuh Silvia, sedang kita finalisasikan dokumen tendernya dan mengirimkan concurrenceke JICA. “Rencananya kita akan memulai tendernya pada Q2 2021 ini. Banyak pekerjaan yang kita kejar pada tahun ini sehingga mudah-mudahan kita bisa selesai semua paket yang berhubungan dengan fase 2A pada pertengahan tahun depan,” pungkas Silvia. Ia juga menyampaikan bahwa mesin bor terowongan (tunnel boring machine) akan tiba di Indonesia sekitar Oktober--November 2021 dan pekerjaan pengeboran akan dimulai dari Stasiun Bundaran HI menuju ke utara.
Penulis: Nasrullah.