Per 23 April, Lima Stasiun Tidak Beroperasi
Dalam rangka mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan meniadakan layanan untuk dua stasiun lagi, yaitu Stasiun Istora Mandiri dan Setiabudi Astra. Aturan ini akan berlaku pada Kamis, 23 April 2020 mendatang. Peniadaan layanan di stasiun sebelumnya telah dilakukan pada Senin, 20 April 2020 lalu di tiga stasiun, yaitu Stasiun Haji Nawi, Blok A, dan ASEAN.
Peniadaan layanan meliputi penutupan stasiun untuk pengguna jasa dan ratangga tidak akan berhenti di stasiun tersebut sehingga stasiun yang beroperasi hanya delapan yaitu Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Senayan, Bendungan Hilir, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. Masyarakat dapat menggunakan layanan bus Transjakarta koridor 1V yang beroperasi di jalur yang sama dengan stasiun yang tidak beroperasi tersebut.
Selain penutupan stasiun, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah menerapkan sejumlah aturan terkait penggunaan layanan di masa pandemi ini. Aturan tersebut meliputi jam operasi dimulai pada pukul 06.00 WIB dan berakhir pada 18.00 WIB, jumlah penumpang dibatasi maksimal 60 orang per kereta (360 orang per rangkaian), dan selang waktu keberangkatan setiap 30 menit.
Baca juga: Perubahan Headway Ratangga
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi menyampaikan kebijakan ini sebagai bagian dari mendukung PSBB yang diterapkan selama masa pandemik. “Mulai Kamis, 23 April 2020 besok, dua stasiun akan tutup, yaitu Stasiun Istora Mandiri dan Setiabudi. Ratangga juga tidak akan berhenti di dua stasiun ini,” ujar ia. “Kereta hanya akan berhenti di Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Senayan, Bendungan Hilir, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI,” lanjut ia. Meski demikian, lanjut Effendi, masyarakat dapat menggunakan layanan bus Transjakarta koridor 1V yang berada di koridor stasiun yang tidak beroperasi tersebut
Selama pandemik melanda, jumlah harian pengguna jasa MRT Jakarta menurun hingga 90 persen. Setelah penutupan tiga stasiun sebelumnya pada Senin, 20 April lalu, tercatat ‘hanya; 4 ribuan orang menggunakan layanan MRT Jakarta (Senin, 20 April 2020 sekitar 4.961 orang dan Selasa, 21 April 2020 sekitar 4.351 orang). Bahkan, di akhir pekan sebelumnya, tercatat rata-rata 1.600-an orang yang naik ratangga (Sabtu, 18 April sekitar 1.990 orang dan Minggu, 19 April 2020 sekitar 1.363 orang). Angka ini menunjukkan penurunan jumlah pengguna jasa MRT Jakarta yang beraktivitas di luar rumah. [NAS]