Komisaris Utama Tinjau Kesiapan MRT Jakarta Hadapi Musim Hujan
Pada Sabtu (27-2-2021) lalu, Komisaris Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Syaugi meninjau langsung kesiapan MRT Jakarta selama musim hujan dan cuaca ekstrem. Kunjungan dilakukan di Stasiun Dukuh Atas BNI, Bendungan Hilir, dan Istora Mandiri. Dalam kunjungan tersebut, Komisaris Utama didampingi oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi. Rombongan melihat langsung infrastruktur sistem peringatan dini di kawasan Dukuh Atas dan sejumlah tindakan mitigasi di stasiun-stasiun tersebut.
“Pagi ini kita meninjau stasiun MRT Jakarta untuk melihat langsung hal-hal yang berkaitan dengan hujan yang deras beberapa hari belakangan ini. Kita harus tetap menjaga operasional MRT Jakarta tetap aman dari banjir,” ungkap ia. “Tadi kita sudah melihat langsung di Stasiun Dukuh Atas bahwa meskipun permukaan air Kali Krukut lebih tinggi dari pintu masuk (entrance) stasiun, di sungai tersebut sudah dipasang sistem peringatan dini yang bisa dimonitor di Pusat Kendali Operasi (OCC) MRT Jakarta. Lalu juga ada tanggul sungai,” lanjut ia. Meski demikian, tambah Syaugi, kita tetap antisipasi dengan secara rutin membersihkan drainase di sekitar stasiun. “Kita juga menyiapkan flood barrier untuk setiap entrance sehingga potensi banjir bisa teratasi,” tutur ia saat ditemui di area Stasiun Istora Mandiri.
“Kita semakin yakin bahwa pengoperasian MRT Jakarta tetap dan selalu aman meskipun dalam kondisi cuaca hujan. Masyarakat tidak perlu ragu karena sudah benar kita cek dan kami pastikan seluruh pemeliharaan infrastruktur dilakukan secara rutin demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa MRT Jakarta,” pungkas ia.
Selama melakukan peninjauan, Muhammad Effendi menjelaskan seluruh perangkat mitigasi yang ada di MRT Jakarta seperti pompa air di dalam stasiun, saluran tali air atau water trap di depan pintu masuk, penggunaan pompa jenis submersible pump, dan pembersihan serta pembuatan tujuh sumur resapan di Stasiun Setiabudi.
Pembangunan MRT Jakarta telah memasukkan mitigasi bencana seperti banjir sejak dalam tahap perencanaan. PT MRT Jakarta (Perseroda) menggunakan data analisis banjir dan laporan hidrologi hingga 200 tahun ke belakang saat melakukan desain. Selain itu, posisi pintu masuk (entrance) stasiun bawah tanah berada di ketinggian sampai dengan 1,5 meter di atas permukaan tanah berdasarkan data banjir di Jakarta. Setiap stasiun bawah tanah juga telah dilengkapi dengan pompa air. Sejumlah sensor level air juga ditempatkan di Kali Krukut dan terhubungkan dengan Pusat Kendali Operasi (OCC).
Selain kesiapan peralatan dan infrastruktur, setiap personel MRT Jakarta terkait seperti di stasiun telah mendapatkan pelatihan dan melaksanakan simulasi rutin terkait evakuasi bencana, termasuk banjir, terutama saat kejadian bencana terjadi pada jam operasional MRT Jakarta.
Penulis: Nasrullah.