Tujuh Jurnalis Ikuti Program Media Fellowship Program di Jepang
Tujuh jurnalis berkesempatan mengikuti program media fellowship di Jepang pada 11—18 November 2023. Selama seminggu, mereka meninjau beberapa kawasan di sekitar stasiun kereta yang dibangun dan dikembangkan dengan konsep transit (transit-oriented development). Selain itu, ketujuh jurnalis tersebut mengikuti forum investasi terkait pembangunan kawasan Ancol--termasuk lokasi depo MRT Jakarta fase 2--serta berdiskusi langsung dengan tim Japan International Cooperation Agency (JICA), konsultan tata kota, dan operator kereta di Jepang.
“Program ini merupakan insiatif PT MRT Jakarta (Perseroda) yang dimulai sejak 2017 silam dengan tujuan untuk mendukung para jurnalis agar bisa menyajikan karya jurnalistik yang komprehensif bagi masyarakat, terutama terkait topik pengembangan sistem transportasi publik perkeretaapian modern di Indonesia,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo. “Oleh karena itu, kami mengajak rekan-rekan jurnalis untuk melihat langsung bagaimana kota-kota besar di negara lain berhasil membangun dan mengembangkan kotanya dengan konsep ini,” lanjut ia.
Sebelum berangkat ke negara tujuan, setiap peserta akan mengikuti proses seleksi selama beberapa bulan melalui sejumlah kelas yang menghadirkan narasumber kompeten. Tahun ini, tidak kurang dari 18 jurnalis terpilih mengikuti program MFP sejak Maret hingga Oktober yang kemudian diseleksi untuk berangkat ke luar negeri. Oleh karena itu, meskipun tidak semua berkesempatan mengikuti program penutup, pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama kelas merupakan wawasan yang secara tidak langsung akan memperkaya karya jurnalistik yang dihasilkan ke depannya.
Setiap tahun, sejak 2017, program MFP mengusung tema berbeda. 2023 ini, tema yang diangkat ialah pengembangan kawasan berorientasi transit yang sejalan dengan mandat MRT Jakarta sebagai pengelola utama kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta di sepanjang jalur fase 1.
Salah satu peserta, Jurnalis Harian Kompas Helena Fransiska, menyampaikan kesannya mengikuti program ini. “Sebagai reporter dan jurnalis yang meliput isu transportasi di Jakarta, saya mendapatkan banyak insight sekaligus memperluas wawasan yang sudah saya peroleh dari pertemuan bulanan yang rutin diselenggarakan oleh MRT Jakarta,” ungkapnya. “Ke depannya, apabila program ini masih berjalan, saya berharap agar MRT Jakarta bisa juga membicarakan tentang beragam dinamika pengembangan jalur yang melewati titik-titik di Jakarta dan sekitarnya seperti dengan pengembang,” imbuhnya.
Senada dengan Helena, Jurnalis IDN Times Amir Faisol mengaku bahwa program ini membuka wawasannya. “Saya merasa bahwa program ini membuka wawasan tentang urban planning dan bagaimana membangun kota yang berkelanjutan,” katanya. “Saya berharap MRT Jakarta terus melanjutkan perannya dalam berkontribusi terhadap pembangunan Jakarta, terutama melalui konsep TOD ini,” pungkasnya.
Sebagai operator utama pengelola kawasan TOD, PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap agar jurnalis dapat bersama-sama mendukung dan menyajikan edukasi kepada masyarakat terkait arah pembangunan Jakarta yang telah berubah dari berbasis jalan raya atau kendaraan pribadi menjadi berbasis rel kereta dan transportasi publik.