
Konstruksi CP202 Lampaui Target Maret 2025

Per 25 Maret, pekerjaan CP 202 telah mencapai 49,72% dari target 45,35 persen. Proyek yang membangun Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar ini sedang menyelesaikan sejumlah pekerjaan utama seperti ekskavasi dab pengecoran beranda peron (concourse), lantai dasar (base slab), hingga pembangunan guide wall entrance stasiun. Di luar pekerjaan stasiun, sedang dilakukan juga fabrikasi segmen terowongan dan perakitan mesin bor terowongan.
Paket kontrak ini merupakan terobosan dalam konstruksi sipil serta kereta bawah tanah di Indonesia karena proyek pertama yang menghadirkan terowongan dan stasiun bertingkat empat di bawah tanah, yaitu di Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar. Kedalamannya mencapai hingga 30 meter di bawah tanah.
Sedangkan pada paket kontrak CP201, perkembangannya telah mencapai 86,82 persen dengan sejumlah pekerjaan utama seperti pengecoran dinding, jet grouting, excavation, dan penyelesaian rangka baja pada entre 4 serta suar penyejuk suar ventilasi (CTVT) Stasiun Thamrin. Selain itu, sedang dilakukan finishing dinding ruangan serta instalasi rangka dinding double ACP pada level concourse.
Di Stasiun Monas, konstruksi entre 2 masih berlanjut dengan pekerjaan seperti penggalian, pemasangan ground anchor entre-2, pengecoran slab tangga masuk entre-1, dan pekerjaan pemasangan rangka dinding double ACP dan finishing ACP pada passageway entre 1 dan 2. Tim konstruksi juga masih memasang dan menguji elevator penghubung peron dan beranda peron.

Pada paket kontrak CP203, pelampauan target juga terjadi, yaitu 71,17 persen dan target 70,99%. Di Stasiun Kota, tim konstruksi terus mengerjakan struktur tangga dan dinding arsitektur di boks stasiun, pembuatan akses maintenance terowongan, serta D-Wall untuk entre-3. Penguatan tanah juga dilakukan di area entre 4. Di Stasiun Glodok, tim konstruksi sedang membangun tangga akses pemadam kebakaran, peron sisi barat, dan dinding arsitektur, serta pemasangan OTE Duct. Pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing seperti instalasi pipa dan kabel serta eskalator masih dalam proses pengerjaan.
Paket kontrak CP205 yang mengerjakan sistem perkeretaapian dan trackwork pun menujukkan hasil yang menggembirakan. Dari target 12,63 persen pada akhir Maret 2025, tim konstruksi berhasil mencapai 13,887 persen. Salah satu pekerjaan utamanya ialah pengiriman rel (track) untuk area Kota—Harmoni telah selesai 100 persen, dilanjutkan dengan pengiriman rel untuk segmen Bundaran HI hingga Harmoni dengan target penyelesaian pada Q3 2025.
CP 206 rolling stock (ratangga) sedang proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melakukan re-bidding. Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang proses klarifikasi dokumen tender.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit-oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.