PT MRT Jakarta (Perseroda) Siapkan Overhaul Ratangga
Perlahan-lahan badan ratangga terangkat saat empat lifting jack mengangkatnya hingga mencapai ketinggian sekitar 160 cm dari lantai gedung workshop. Seluruh anggota tim perawatan ratangga terlihat fokus memastikan seluruh proses pengangkatan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan aspek keamanan tetap dipertahankan. Setelah memastikan badan ratangga berada di ketinggian yang diinginkan, tim perawatan lalu mendorong bogie keluar dari bawah badan ratangga tersebut dan mengarahkannya ke area bengkel. Berikutnya, tim memasang jagrak atau penyangga kereta di bagian bawah memastikan keamanan badan ratangga.
Kegiatan tersebut di atas merupakan bagian dari uji coba pemeliharaan dan perawatan menyeluruh (overhaul) ratangga yang rencananya akan dimulai pada Agustus 2021 mendatang. Perawatan menyeluruh tersebut merupakan kegiatan empat tahunan yang perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi kereta, seperti pemeriksaan bogie dengan membersihkan dan mencuci, mengetes, hingga pergantian pelumas. Perawatan dan pengetesan terhadap sistem kelistrikan (electrical system) juga dilakukan.
“Pagi ini kita sedang melakukan uji coba terhadap persiapan overhaul yang rencananya akan dilakukan pada Agustus 2021 mendatang. Overhaul itu seperti turun mesin. Semua akan dibongkar dan diperiksa dengan saksama,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi yang hadir langsung pagi tadi. “Kegiatan overhaul ini nantinya akan mendapatkan pendampingan dari tim ahli dari Jepang. Meski demikian, kita juga akan ada transfer pengetahuan dan keterampilan sehingga, pada masa depan, sumber daya manusia MRT Jakarta mampu secara mandiri melakukan kegiatan ini,” lanjut ia.
PT MRT Jakarta (Perseroda), tambah Effendi, akan melakukan overhaul terhadap seluruh kereta yang dimiliki saat ini. “Ada 16 rangkaian kereta atau 96 unit cars yang kita akan lakukan overhaul ini hingga 2023 mendatang. Tentunya proses ini tidak akan mengganggu layanan operasional sehingga masyarakat masih terus dapat menggunakan layanan MRT Jakarta seperti biasa. Bahkan, ratangga akan semakin nyaman dan aman untuk digunakan setelah overhaul,” ujar ia lalu tersenyum.
Effendi juga meminta agar seluruh proses ini didokumentasikan dengan baik sehingga PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki arsip pengetahuan dan keterampilan yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi karyawan perusahaan. “Termasuk evaluasi dan perbaikan-perbaikan agar proses perawatan dan pemeliharaan ratangga dapat berlangsung lebih efektif dan efisien,” pungkas ia.
Kereta MRT Jakarta merupakan kereta buatan perusahaan Nippon Sharyo, Jepang. Didominasi warna biru dan abu-abu metalik, satu kereta memiliki panjang hingga 20 meter dengan berat kosong mencapai 31—35 ton. Satu kereta berkapasitas 332 orang dengan tempat duduk menggunakan bahan fiber reinforced plastic yang tahan api. Jendela kereta juga dibuat dengan bahan safety glasses yang menyerap panas. Setiap kereta dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan, dua kamera pengawas (CCTV), layar informasi, intercom, tuas darurat pembuka pintu, alat pemadam api ringan, dan lain-lain.
Penulis: Nasrullah.