Per 25 Desember, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 49,4 Persen
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal. Per 25 Desember 2022, perkembangan pembangunan telah mencapai 49,4 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan roof slab pada gardu induk (RSS), pekerjaan penggalian ventilation tower sisi utara, pekerjaan pemasangan over track exhaust duct dan pekerjaan kolom pada stasiun, dan pekerjaan persiapan entrance satu di Jalan Museum.
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan penggalian roof slab pada sisi selatan stasiun, pekerjaan pembangunan D-Wall di sisi selatan dan utara stasiun, serta pekerjaan jet grouting di sisi selatan dan utara stasiun.
Per 25 Desember 2022 pula, mesin bor terowongan 1 (TBM-1) telah berhasil membangun terowongan northbound dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Bundaran HI sepanjang 220 meter dari total 562 meter. Sedangkan mesin bor terowongan 2 (TBM-2) telah menyelesaikan pembangunan dua terowongan antara Stasiun Thamrin dan Bundaran HI. TBM-2 sedang dalam persiapan pemindahan ke shaft utara Stasiun Monas untu membangun terowongan menuju Stasiun Harmoni.
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Mangga Besar—Sawah Besar) setelah resmi dimulai pada 18 Juli lalu, per 25 Desember 2022 lalu telah mencapai 8,437 persen dengan cakupan pekerjaan meliputi rekayasa lalu lintas, ekskavasi relokasi utilitas, penanaman kembali pohon terdampak, pekerjaan pondasi dan struktur halte busway transjakarta sementara, penanganan rel trem, dan pekerjaan bored pile dan primary beam untuk kanal decking. .
Pascapenandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal. Per 25 Desember 2022, perkembangannya sudah mencapai 23,4 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan galian station box dan road decking. Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan pembangunan D-Wall dan pekerjaan fabrikasi rebar cage untuk D-Wall. Selain itu, mesin bor terowongan sedang dalam proses fabrikasi.
Sedangkan pengadaan CP 205 railway systems and trackwork (sistem perkeretaapian dan rel), 206 rolling stock (ratangga), dan CP 207 automatic fare collection (sistem pembayaran) masih berjalan sesuai jadwal.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.