Kolaborasi BUMD, JIEP – MRT Jakarta Jajaki Kerja Sama Pembangunan Depo & Jalur Stasiun MRT Di Kawasan Industri Pulogadung
Sebagai wujud kerja kolaborasi dan pengembangan kawasan transit di koridor timur—barat MRT Jakarta ke depannya, pada Selasa (31-8-2021) lalu, bertempat di Kantor Pusat PT MRT Jakarta (Perseroda) gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung terkait penjajakan kerja sama dalam rangka pembangunan depo MRT Jakarta dan pembangunan kawasan berorientasi transit di kawasan industri Pulo Gadung. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Utama PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Landi R. Mangaweang, disaksikan oleh direksi kedua badan usaha milik daerah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Acara yang disiarkan secara virtual ini, juga disaksikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Dalam sambutannya, William Sabandar menyampaikan bahwa penandatanganan ini merupakan perwujudan sinergi bersama dalam mewujudkan kawasan transit oriented development. “Ini merupakan salah satu hal yang perlu kami tuntaskan dalam pembangunan fase 3 MRT Jakarta melalui berbagai langkah konkret yang bisa kita kerjakan bersama, dan kami sepakat untuk dilakukan penandatanganan MoU ini demi pemanfaatan dan pengembangan kawasan,” ungkap William. “Kerja sama ini merupakan sebuah kesempatan untuk kami sebagai BUMD dapat bersinergi dalam mewujudkan opportunity bagi seluruh pihak, salah satunya didedikasikan untuk lokasi lahan Depo. Pada pembangunan Fase 1 lalu, kami telah membuktikan bahwa melalui kehadiran MRT Jakarta terjadi peningkatan nilai kawasan yang menciptakan multiplier effect bukan hanya secara pengembangan ekonomi dari sebuah kawasan tapi juga manfaat lain yang bisa dirasakan oleh pemerintah maupun masyarakat,” jelas ia.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama terkait penyediaan sebagian maupun seluruh lahan untuk pembangunan salah satu depo MRT Jakarta, khususnya jalur timur—barat koridor Kalideres—Ujung Menteng, termasuk pengembangan kawasan berorientasi transit dan sistem transportasi terintegrasi di sejumlah area dan lahan yang berada di dalam kawasan industri Pulo Gadung.
Landi R. Mangaweang menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini sejalan dengan rencana rencana induk pembangunan kawasan industri Pulo Gadung. “Sebagaimana rencana re-masterplan kawasan ke depannya bahwa Kawasan Industri Pulogadung akan menjadi sebuah Kawasan High Added yang diisi oleh beberapa hub serta fasilitas dan sarana prasarana modern seperti kondominium, rusunawa, hingga ruang terbuka hijau terbesar di Jakarta,” jelas ia. “Lebih dari itu, direncanakan adanya sebuah moda transportasi terintegrasi yang nantinya akan mempermudah aksestabilitas bagi para pekerja, tenant dan investor untuk menuju Kawasan Industri Pulogadung. Hal inilah yang nantinya akan dikembangkan bersama baik oleh PT JIEP dan PT MRT Jakarta (Perseroda), semoga kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik,” pungkas ia. Landi berharap dengan kerja sama ini akan mengoptimalkan kontribusi pengembangan ekonomi kawasan industri Pulo Gadung dan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan dukungan akan kerja sama ini. “Saat ini Jakarta sedang begitu gencarnya melaksanakan pembangunan sistem transportasi yang diintegrasikan dengan tata ruang dengan menjadikan angkutan perkeretaapian menjadi backbone. Kerja sama yang akan dilakukan melalui penandatanganan MoU hari ini tentu merupakan awal yang baik. Saya berharap juga bahwa sejalan dengan pengembangan kawasan ini, PT JIEP melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat segera mengoordinasikan dan menyinergikan hasil penandatanganan MoU ini dengan perencanaan yang sedang disusun oleh Kementerian Perhubungan RI agar kawasan ini dapat menjadi kawasan transit oriented development,” pungkas Syafrin.
Dalam perencanaan pengembangan jalur MRT Jakarta koridor timur—barat, jalur sepanjang sekitar 31 kilometer (22 kilometer jalur layang dan sembilan kilometer jalur bawah tanah) yang menghubungkan Kalideres dan Ujung Menteng dan terdiri dari 22 stasiun.
Penulis: Nasrullah.