Per 25 Mei, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 39,18 Persen
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal. Per 25 Mei 2022, perkembangan pembangunan telah mencapai 39,18 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap penyelesaian pekerjaan pengecoran slab area beranda peron (concourse level) dan penggalian peron (base level), pekerjaan penyelesaian base slab 1 di gardu induk (receiving substation), dan pekerjaan penggalian terowongan dari Stasiun Monas ke Stasiun Thamrin. Pada 2022 ini, target penyelesaian pekerjaan di Stasiun Monas mencakup penyelesaian penggalian stasiun secara keseluruhan dan penyelesaian pengeboran koridor Monas--Thamrin.
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan penggalian base level di north shaft, persiapan pekerjaan jet grout di station box sisi utara, pekerjaan persiapan arrival TBM-1 di south shaft Thamrin, pekerjaan jet grout di station box sisi selatan, pengeboran dan pemasangan segmen permanen oleh TBM 1menujur arah Stasiun Thamrin. Pada 2022 ini, target penyelesaian pekerjaan di Stasiun Thamrin meliputi penggalian roof slab stasiun sisi selatan, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI--Thamrin. Sejak diluncurkan pada 24 Februari lalu oleh Presiden RI, TBM-1 telah berhasil memasang membangun terowongan sepanjang 144 meter (96 ring). TBM-2 yang telah selesai dirakit dan memulai pengeboran pun telah berhasil membangun 75 meter (50 ring) menuju Stasiun Thamrin.
Setelah penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021 lalu, pekerjaannya pun sudah berjalan lancar dan sesuai jadwal. Per 25 Mei 2022 lalu, perkembangannya sudah mencapai 13,045 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi pekerjaan persiapan pembangunan D-Wall dan soil pond. Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan penanganan rel trem dan pekerjaan guide wall. Pada 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian pekerjaan guide wall dan D-Wall untuk Stasiun Glodok dan Kota.
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Mangga Besar—Sawah Besar) dan CP 205, akan dilakukan re-bidding dan penyusunan request for proposal serta penyesuaian estimasi harga konstruksinya. Pengadaan CP 206 rolling stock (ratangga), CP 207 automatic face collection (sistem pembayaran), dan CP 208 sistem perkeretaapian masih berjalan sesuai jadwal.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
Berita Lainnya
-
PT MRT Jakarta (Perseroda) dan KNKT Tandatangani Nota Kesepahaman
07 September 2022 -
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan JICA Terkesan dengan Fasilitas Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta
29 November 2021 -
Gelar Simulasi Kebakaran, PT MRT Jakarta (Perseroda) Pastikan Kesiapsiagaan Stasiun
01 November 2021