Mitigasi Ancaman Banjir di Area Stasiun MRT Jakarta
Memasuki musim hujan, PT MRT Jakarta (Perseroda) memperkuat strategi mitigasi guna mencegah ancaman banjir di area stasiun MRT Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P. Sabandar menyampaikan upaya terbaru yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam minggu-minggu terakhir ini. “Minggu-minggu ini kita mulai upaya pencegahan banjir. Musim hujan mulai melanda Jakarta dan sekitarnya sehingga diperlukan upaya mitigasi,” ujar ia. “Kita belajar dari tahun lalu saat terjadi banjir dan alhamdulillah pada waktu itu kita bisa mengamankan stasiun MRT Jakarta. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang harus kita tingkatkan,” lanjut ia.
“Di Stasiun Senayan misalnya pada akhir tahun lalu, kita menutup salah satu manhole di depan Ratu Plaza karena air mengalir ke trotoar dan berisiko mengancam stasiun kita. Kita juga membuat tali air besar bypasssaluran penahan di pintu masuk (entrance) depan Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” jelas ia. “Sedangkan di Stasiun Istora Mandiri, kami tambahkan dinding penahan limpasan air dari jalan raya. Letak stasiun ini unik karena posisi jalan lebih tinggi dari stasiun,” ujar William. “Oleh karena itu kita juga tambahkan pembesaran tali air sehingga air yang masuk ke area trotoar dapat langsung dibuang ke drainase, termasuk pembuatan sodetan penahan air,” tutur ia. “Kita pastikan semua ancaman banjir kita mitigasi, termasuk memastikan tidak ada sumbatan air di drainase agar air segera mengalir keluar menjauhi area stasiun,” terang ia.
Selain melakukan sejumlah pekerjaan tersebut, tambah William, di luar itu sudah ada flood gate di tiap pintu masuk stasiun bawah tanah. “Apabila ada banjir air tinggi bahkan yang mencapai 1,5 meter, akan dapat dihambat. Sudah kita laksanakan di semua pintu masuk stasiun bawah tanah yang sebelumnya ada di Stasiun Dukuh Atas BNI dan Bundaran HI, “ ucap ia. “Kita berharap bahwa MRT Jakarta siap memitigasi banjir yang berpotensi terjadi,” pungkas William.
Sejak fase desain, stasiun bawah tanah MRT Jakarta telah dibangun dengan pertimbangan data banjir selama 200 tahun ke belakang. Selain itu, koordinasi erat dengan dinas terkait seperti Dinas Bina Marga maupun Dinas Sumber Daya Air terus dilakukan guna mengoptimalkan fungsi drainase jalan. Setiap stasiun juga telah dilengkapi dengan pompa air dan sumur resapan. Flood gate merupakan ‘benteng terakhir’ yang akan digunakan apabila banjir mencapai lebih dari 1,5 meter dari permukaan jalan.
Penulis: Nasrullah