Per 13 Juni, Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Capai 70 Persen
Pekerjaan pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu telah menyelesaikan 70 persen pekerjaannya. Per 17 Juni 2022 lalu, perkembangan keseluruhannya telah mencapai 70,00 persen. Saat ini, pembangunan taman di atas lahan seluas lebih dari sembilan ribu meter persegi tersebut telah menyelesaikan pembangunan lantai bawah, tiang, dan atap. Pekerjaan konstruksi lainnya seperti pembangunan dinding penahan tanah, pengecoran kolom, balok, kolam tengah, dan dak atap sedang berlangsung, begitu juga dengan pengecoran area depan, dan penimbunan tanah serta perlindungan terhadap pohon-pohon yang ada di area taman. Taman literasi ini merupakan salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M--Sisingamangaraja.
“Taman ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 9.710 meter persegi dengan fitur seperti paviliun literasi, selasar pandang, galeri, amphitheatre, taman plaza, taman bermain, forest walk, hingga kolam teratai,” ungkap Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Aidin Barlean. “Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung seperti perpustakaan, ruang baca, diskusi, toko buku, kedai kopi, musala, dan kantor akan disediakan di area taman. Pembangunannya akan dikerjakan selama delapan bulan ke depan dan ditargetkan selesai pada Juni 2022,” tambahnya saat pencanangan pembangunan taman literasi pada Oktober 2021 lalu. “Diharapkan taman ini akan menjadi pusat kegiatan membaca, diskusi, dan belajar. Revilitasi ini juga akan menambah luas area hijau sebesar 11 persen dari kondisi saat ini,” pungkas ia. PT ITJ diberi mandat mengerjakan revitalisasi taman yang namanya diambil dari nama pahlawan nasional, Martha Christina Tiahahu.
Pengembangan kawasan Blok M—Sisingamangaraja ini nantinya akan menyediakan hingga 4 hektare taman dan ruang terbuka dalam bentuk taman, plaza, dan ruang terbuka publik baru yang akan mengubah identitas Blok M dan memberikan ruang-ruang bagi komunitas untuk beraktivitas sosial, terutama dengan adanya tiga titik transit dan alih moda transportasi, yaitu halte CSW, terminal Blok M, dan stasiun MRT Jakarta. Titik-titik perpindahan dibuat berdekatan dan dapat diakses dengan mudah oleh pejalan kaki.
Kawasan Blok M--Sisingamangaraja telah dikenal sebagai salah satu pusat aktivitas kreatif Jakarta. Pembangunan kawasan yang akan menyediakan hingga 19,7 kilometer pengembangan trotoar akan memberikan rute pedestrian yang aman, nyaman dan mudah diakses di dalam kawasan. Penyediaan akses tersebut diimbangi dengan bertambahkan jumlah pepohonan baru yang dapat meningkatkan kualitas udara, lingkungan, dan kesehatan bagi orang-orang di area ini. Sekitar 59.090 meter persegi ruang publik, baik jalur pejalan kaki maupun plaza, yang ternaungi pohon akan meningkatkan sirkulasi pedestrian antara destinasi lokal dan stasiun transit.
Sebagai operator utama pengembangan kawasan berorientasi transit, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan mitranya akan mengelola kawasan seluas 113 hektare ini dengan mengedepankan delapan prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit, yaitu fungsi campuran, kepadatan tinggi, peningkatan kualitas konektivitas, peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, ketahanan infrastruktur, dan pembaruan ekonomi.
Upaya pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta merupakan bagian dari transformasi Jakarta dalam mengatur ulang kota dari padat lalu lintas menjadi kota berkelanjutan dan tahan iklim. MRT Jakarta akan memastikan bahwa aksesibilitas transit, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda (sebagai moda mobilitas paling ramah lingkungan), ruang hijau dan terbuka, pohon peneduh jalan, ruang publik pemicu aktivitas, hingga titik-titik bike sharing, semua terakomodasi.